Beritainfo aktivitas

Kemendagri RI Prakarsai TOT PJM PROAKSI & RKM DESA di Papua Barat, Fokus Pada AIR MINUM, KESEHATAN & SANITASI DESA

Bagikan ke :

Infobappedalitbang Fakfak_ Kegiatan Training Of Trainer (TOT) integrasi pembangunan jangka menengah program air minum, kesehatan, sanitasi (PJM Proaksi) dan rencana kerja masyarakat (RKM) ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran desa di Provinsi Papua Barat yang diprakarsai Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri RI) berlangsung selama 4 hari, (25/04/19) di Hotel Swis-belHotel Manokwari.

Acara dihadiri oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Yakni Bappeda, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan dan Pekerjaan Umum dari 10 kabupaten serta fasilitator Pamsimas, di buka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Provinsi Papua Barat, Drs. Johni Rumruren yang berharap agar program dasar ini bermanfaat bagi Papua Barat dalam memperhatikan kondisi kampung-kampung yang menyebar di berbagai pelosok wilayah pantai, bataran sungai dan bukit. Demikian pula program ini perlu mendapat dukungan penuh dan prioritas dari pemerintah pusat agar mencapai sukses dari program ini.

Dalam laporan panitia penyelenggaraan disampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini sebagai upaya menyamakan pemahaman lintas sektor yang terfokus pada Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi. Juga mendorong program penyediaan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas) agar berhasil guna di Provinsi Papua Barat serta memantapkan fasilitasi dan membuat rencana kerja terhadap berbagai program ini yang terintegrasi.

Pemrakarsa oleh Direktor SUPD2 Dirjen Bangda, Iwan Kuniawan, menyebutkan program ini salah satu upaya mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) atau agenda dunia pembangunan berkelanjutan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi. Oleh karena itu perlu digerakan desa sebagai subyek dari sasaran program Pamsimas yang terfokus.

Disamapaikan olehnya “ada tujuh hal penting yang perlu di dorong di desa. Diantaranya perencanan dan penganggaran desa serta kelembagaan desa sehingga program ini dapat terintegrasi, sinergi, selaras dan kontinuitas terlaksana di desa. Oleh karena itu, perlu dukungan dari tingkat paling bawah terhadap rencana kerja masyarakat desa yang terintegrasi dengan seluruh dokumen. Diakui pula bahwa seluruh upaya ini sangat mudah diucapkan namun sulit dilaksanakan. Mudah-mudahan program prioritas nasional ini dapat dintegrasikan ke masing-masing level perencanaan.

Fakfak Peroleh 3,4 Milyard Untuk Pamsimas

Sementara dijelaskan oleh fasilitator Distrik Koordinator (DC) Pamsimas Kabupaten Fakfak, Taufiqur Rakhman, ST bahwa Program Pamsimas untuk Kabupaten Fakfak Tahun 2019 yang sedang dikoordinir oleh Bappeda & Litbang Fakfak pada Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan di support sebanyak 15 kampung (12 kampung akan bersumber dari dana APBN dan 3 kampung dari dana APBD Kabupaten Fakfak). Dengan total APBN sebanyak 2,9 Milyard, rata-rata dikelola langsung oleh masing-masing kampung senilai 245 juta. Sedangkan dari dana APBD melalui DPA Dinas Pekerjaan Umum Fakfak senilai 465 juta di swakelolakan langsung oleh kampung dengan perkiraan masing-masing peroleh 155 juta. Jadi Total untuk program ini 3.4 Milyard. Adapun lokus kampung sasaran dari program ini, yakni Kampung Warmbar, Kotam, Urat, Air Besar, Kiriabisa, Ubadari, Tehsa, Bima Jaya, Fior, Andamata, Arguni, Ugar, Mambuni-buni dan Kinam. (wa).

Peserta TOT Integrasi PJM PROAKSI & RKM Ke Dalam Dokumen Perencanaan dan penganggaran Desa Papua Barat

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *