Beritainfo perencanaan

Master Plan Investasi Fakfak, Mendongkrak Sektor Unggulan & Andalan Sebagai Sumber Peningkatan PAD

Bagikan ke :

Infobappedalitbang Fakfak_ Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebagai plafon sumber penganggaran daerah, selalu menjadi dinamika saat menjawab kebutuhan pembangunan di daerah. Pasalnya, antara jumlah pendapatan dengan kebutuhan belanja sering tidak berimbang, mengakibatkan perlu mendongkrak sektor unggulan dan andalan sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Kondisi ini juga dialami oleh Kabupaten Fakfak yang hingga kini, belum banyak berkontribusi. Kontribusi PAD bergerak lambat jika dibandingkan penerimaan dana perimbangan daerah. Ini menunjukkan adanya ketidaksehatan keuangan daerah dan menunjukkan tingkat kemandirian daerah masih rendah atau kurang sehat. Oleh karena itu salah satu cara meningkatkan PAD dengan mengembangkan investasi daerah yang lebih fokus dan terarah agar mampu mendongkrak penerimaan daerah.

Sebagai Optimisme mengenjot penerimaan daerah, diinisiasi dengan menyusun masterplan pengembangan investasi sebagai salah satu perencanaan agar mendongkrak Pendapatan perkapita dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor-sektor unggulan dan andalan yang dapat dikembangkan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bappeda & Litbang Fakfak, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP saat membuka acara focus group discussion (FGD) pengembangan Masterplan Investasi Daerah pada (13/5/19) di ruang Bappeda Fakfak.

Saat menyampaikan sambutan, dijelaskan pula kondisi sumber daya daerah Fakfak yang potensial (pala dan telur ikan terbang), namun belum memberikan harapan. Bahkan, akibat kewenangan kabupaten yang di tarik ke provinsi berpengaruh terhadap lemahnya pertumbuhan iklim investasi di Fakfak. Bagian ini menurutnya, perlu menjadi rekomendasi dalam studi investasi. Demikian juga dengan beberapa potensi lainnya seperti Potensi wisata, pertambangan dan agro industry perlu menjadi perhatian.

Kegiatan swakelola penyusunan dokumen yang ditangani oleh pihak universitas gadjah mada (UGM) Yogyakarta dengan tim pelaksana diketuai oleh Prof. Yerimias Keban, saat memberikan paparan menyampaikan bagian penting menjadi ruang lingkup studi. Beberapa bagian disebutkan menjadi icon keterkaitan dengan pengembangan investasi terhadap misi daerah adalah Pengelola sumber daya alam (SDA), Agroindustri, perikanan dan perkebunan serta potensi pertambangan. Ini nantinya dikemas menyaingi daerah lain.

Dikatakan, bahwa pengembangan investasi di Fakfak juga memperhatikan misi terhadap dukungan kualitas SDM, tata kelola pemerintahan dan sarana prasarana fisik sebagai konektivitas wilayah sehingga semuanya memiliki hubungan yang erat.

Satu harapannya, “Agar potensi wisata Fakfak perlu dikelola secara terstruktur di beberapa spot agar menjadikan kawasan ini sebagai “Raja Ampat Mini” dalam satu paket. Perlu dukungan terhadap sektor unggulan dari berbagai segi secara terintegrasi agar dapat berkembang baik. Memperhatikan dan mendorong sektor unggulan dari berbagai aspek dalam membangun investasi dan perlu mendorong beberapa misi untuk memperkuat sektor unggulan”. Pada akhirnya, dengan mengelola potensi daerah secara tertata baik, dipastikan dapat meningkatkan PAD.

Acara berlangsung dengan memproleh sejumlah masukkan dari peserta yang kritis terhadap berbagai kondisi permasalahan investasi dan solusi untuk memdorong percepatan investasi di Fakfak.

Peserta lebih banyak memberikan masukan soal belum adanya keberpihakan anggaran terhadap pembangunan sektor unggulan dan andalan daerah. Disamping masukkan yang berharap agar mempertajam kajian data base perwilayahan komoditas, mengangkat kembali issue Agropolitan. Mendesign investasi yang lebih ramah lingkungan dan produktif. Memperhatikan potensi lainnya yang belum tersentuh.

Peserta berharap, harus ada icon yang jelas soal fokus investasi mengingat setiap berganti pemimpin baru muncul misi baru sehingga perlu ada rekomendasi yang jelas dalam studi ini. Untuk itu review kebijakan investasi di Fakfak juga mesti dilakukan. Termasuk penentuan wilayah zona atau zonasi peruntukkan ruang yang tepat untuk berkembangnya investasi baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. (wa).


Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *